Manusia hebat adalah Manusia yang bisa mengendalikan diri disaat dikuasai amarah, Tenang saat dipermalukan, Tersenyum disaat diremehkan, Bersabar saat menemui cobaan dan Bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya

Ada Cerita dibalik Nama

Ini sebuah kisah unik dalam kehidupan manusia, karena disemua nama pasti punya cerita.....
Kisah ini berawal dari sebuah desa kecil di Jawa Tengah.. Desa ini namanya desa Magangan atau nama resminya desa Jatirejo, mungkin kalau dicari dipeta akan kesulitan mencarinya, karena terpelosoknya desa ini sehingga susah mencari di peta ^_^

Masa Kecil

Saya berasal dari sebuah desa yang terletak di kabupaten Kendal, desa saya cukup dekat dengan hutan disana, saya dilahirkan didunia ketika masa orde baru (jamanya pak Soeharto ^_^) tahun 1984, dijaman itu uang 25 masih bisa dipake buat beli bakso 1 Porsi... 
Ekonomi keluarga dimasa itu dalam posisi mulai merangkak dari bawah ke atas, jadi dalam masa - masa perjuangan dalam segi ekonomi, Bapak seorang Ahli pembuatan alat2 Rumah tangga, seperti Pisau, Sabit, cangkul, bahkan sampai samurai. (lebih lengkapnya saya ulas di menu pribadi)

Sakit Kuning

SD, atau sering orang sebut dengan nama Sekolah Dasar, ketika SD pergaulan saya lebih banyak sama anak - anak perempuan, karena kedua kakak adalah perempuan, jadi mau tidak mau saya harus selalu bermain dengan teman - teman kakak, sehingga saya sering dibilangin, anak yang cengeng, bahkan sering kali teman laki - laki pada usil, suka njitak kepala dan yang lainya, karena itu, setiap kali di jitak saya langsung menangis ^_^.
Nha, cerita ini berawal ketika saya duduk dikelas 4 SD (kalau tidak salah inget, karena seingat saya waktu itu masih SD), saya sering kali terkena sakit, apalagi ibu masih bekerja sebagai TKI diluar negeri jadi kurang perhatian seorang ibu juga, yang mengurus hanya nenek, kedua kakak dan Bapak, Bapak memang sangat sayang pada saya, bahkan kedua kakak sering dinomor duakan, waktu itu saya terkena demam tinggi, badan lemas, setiap kali makan, pasti muntah, banyak orang bilang kalau warna tubuh sudah berubah menguning, bapak langsung memeriksakan ke Dokter (namanya Dr. Listanto), setelah diperiksa dokter menyarankan supaya segera dibawa ke rumah sakit, dengan berkata "Slamet iki kudu di pondok'ke, amargo wes parah (Slamet ini harus di opname di rumah sakit, karena kondisi-nya sudah parah)", mendengar itu saya jadi takut, karena pasti nanti akan diinfus, dan itu artinya harus ditusuk jarum, saya menolak, kebetulan orang tua juga tidak ada biaya ke rumah sakit, jadi penolakan yang saya sampaiakn mendapat respon positif dari Bapak, meski Bapak memaksa untuk kerumah sakit, walaupun kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, pastilah orang tua tidak tega melihat hal itu, namun karena saya menolak, jadi bapak ikut saja ^_^.
Ketika itu ada paman (pak Sanaji) yang menyarankan untuk dibawa ke sungai "tumbuk" (sungai yang menyatu dari dua atau tiga aliran, yang bermuara pada satu titik dan menjadi 1 sungai), kebetulan ada sungai dengan kondisi yang disarankan namun lokasinya lumayan jauh. Syaratnya adalah :  pertama, tidak boleh berjalan dengan jalan yang sama, artinya jalan yang dilewati untuk berangkta tidak boleh dilewati ketika pulang, harus melewati jalan lain/ memutar. Kedua, pakaian yang dipake buat mandi harus dihanyutkan, Ketiga, waktunya ketika dhuhur (jam 12 siang)/ tengah hari.
Akhirnya hal itupun kami lakukan, saya bersama Bapak setiap pukul 11:30 mulai melakukan perjalanan melalui jalan di tengah persawahan (desaku termasuk masih banyak lahan persawahan), ketika sampe di sungai, kamipun menunggu sampai pukul 12 siang atau menunggu suara adzan dhuhur, setelah waktu-nya tiba sayapun mandi, Bapak dengan semangat memandikan saya, setelah selese, semua pakain yang saya pake dihanyutkan, bapak selalu membawakan pakaian pengganti di tas kresek, dan pakain yang saya pake untuk mandi adalah pakaian yang sudah kecil ukuranya atau yang sudah tidak bagus lagi, jadi kalaupun dibuang tidak apa - apa ^_^,  setelah selesai, kami berdua-pun jalan kaki melalui jalan beraspal, cukup panas memang namun hal itu bukan menjadi halangan buat kami berdua.. hal itu kami lakukan berulang - ulang sampai kurang lebih 3 kali, dan akhirnya kondisi sayapun berangsur angsur membaik, dan sembuh juga...  (to be continued)

Dapat ikan misterius
coming soon

Nenek yang ternyata pernah menjadi istri pangeran di kerajaan Solo
coming soon


No comments:

Post a Comment